Ramadan 1444 H Momentum Membangun Kebersamaan Bersama Keluarga
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA –Hadirnya gawai yang memudahkan akses untuk ke dunia maya, maupun media sosial memberikan dampak besar terhadap pola komunikasi dalam keluarga. Bahkan adab yang dimiliki seorang muslim dapat luruh perkara hal ini.
Demikian ulasan yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman pada, Senin (27/3) di acara Kajian Dhuha yang diselenggarakan oleh Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD), Yogyakarta.
Menurut dr. Agus, hadirnya gawai yang didalamnya terdapat piranti untuk mengakses media sosial dan media digital memberikan dampak pada turunnya adab seorang muslim. Bukan hanya adab dalam urusan ibadah saja, tapi juga masuk ke ruang-ruang privat keluarga.
Dalam sebuah keluarga sekarang, berkumpulnya fisik belum tentu dibarengi dengan berkumpulnya perhatian dan urusan-urusan intim lainnya, sebab fisik mereka hadir tapi perhatian dan fokus mereka ke dunia masing-masing yang ada di dalam gawainya.“Dan ini yang sering dikeluhkan kakek-nenek ketika cucunya datang ke rumah, tidak ada lagi yang mau mendengar cerita kakek-nenek, cucunya yang banyak itu bergerombol di dekat colokan listrik untuk main game,” ungkap dr. Agus.
Peluruhan adab akibat interaksi yang begitu lekat dengan gawai juga terjadi dalam lingkungan kerja. Mulai dari rapat sampai upacara, seorang pegawai kerap kali mengalami kesulitan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap gawai.
Oleh karena itu, kesempatan di Bulan Ramadan harus dimanfaatkan dengan baik untuk memperbaiki peluruhan adab akibat gangguan-gangguan tersebut. Ramadan 1444 H ini harus berdampak baik bagi diri seorang muslim, karena belum tentu bisa bertemu dengan Ramadan berikutnya.
Kesempatan bertemu dengan orang-orang tercinta harus dimanfaatkan dengan maksimal melalui komunikasi yang baik, sebab belum tentu kesempatan tersebut bisa diulang kembali.
Terlebih kepada keluarga seperti kakek dan nenek, bisa jadi tanpa kehadiran mereka perayaan mudik lebaran Hari Raya Idulfitri nanti atau momentum berbuka puasa akan terasa hambar. Gunakan kesempatan baik untuk memperbaiki momentum-momentum indah yang mungkin sudah terlewat.
“Kematian itu rahasia Allah, datangnya tidak terduga kalau datang tidak bisa ditunda,” ungkap dr. Agus.
(https://muhammadiyah.or.id/ramadan-1444-h-momentum-membangun-kebersamaan-bersama-keluarga/)
Artikel Lainnya :
- Memberdayakan Cabang dan Ranting Melalui Kemandirian di Sektor Ekonomi
- Risalah Islam Berkemajuan Penyambung Landasan Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah
- Temui Presiden Jokowi, PP Pemuda Muhammadiyah Kenalkan 4 Poin Hasil Muktamar ke-18
- Densus 88 Silaturahim ke Muhammadiyah
- Daftar Struktur Majelis Lembaga dan Biro PP Muhammadiyah 2022-2027