
Wakili Indonesia, Siswa SMA Muhammadiyah ini Ikuti Konferensi Internasional di Korea Selatan
MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK—SMA Muhammadiyah 3 Bungan Gresik (Smadiga) sudah dua tahun mempertegas langkahnya untuk konsen pada pengembangan bahasa asing terlebih pada bahasa inggris. Berbagai hal pun dilakukan seperti kolaborasi kegiatan untuk bisa mengenalkan sekolah dan berbagai pengalaman dengan sekolah di luar negeri seperti Jepang, Filipina, India, Malaysia bahkan Amerika.
Kali ini, Smadiga bukan hanya melakukan kegiatan bersama sekolah di luar negeri secara online namun juga sekolah offline. Smadiga yang diwakili oleh Mufrika selaku kepala sekola , mengkuti 1st Internasional Conference on Education di Sejong, Korea Selatan pada Kamis-Selasa (20-25/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 60 perwakilan guru dan kolaborator dari berbagai negara. Rinciannya: 3 orang Amerika Serikat, 3 orang Taiwan, 2 orang Malaysia, 1 orang India, 1 orang Kazakhstan. Sementara dari Indonesia 2 orang yakni Smadiga dan SD Aisyiyah Kota Malang. Rika, sapaan akrab Mufrika, sangat mensyukurinya karena tak semua bisa ikut dalam konferensi ini.
Lanjutnya, hanya sekolah peserta yang memiliki kriteria tertentu yang bisa mengikuti kegiatan ini. “Ada beberapa tahapan interview yang harus dijawab dengan serius hinga melewati tujuh tahapan, salah satunya tenatang skill dan pengalaman yang dimiliki terkait dengan pengembangan pendidikan bahasa inggris,” tuturnya.
Selama di Sejong, Rika mengikuti berbagai kegiatan seperti diskusi, sharing, group work, visiting dan kolabrasi. Kegiatan ini juga semakin menarik karena peserta disambut dengan welcoming dinner, introductory session dengan saling bertukar name card antar peserta.Tak hanya itu, dalam konferensi ini, Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga hadir dan menjadi pembicara diikuti dengan atase pendidikan Sejong. Pada akhir sesi peserta juga diminta untuk melakukan FDG untuk dapat membahas tema-tema aktual pendidikan sehingga hasilnya nanti dapat memberikan rekomendasi bagi kemajuan pendidikan di tempat asal masing-masing.
Masing-masing peserta juga mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukan teaching class di Sajeong School yang merupakan salah satu sekolah dasar negeri di Korea Selatan. Dengan begitu, peserta bisa dapat berinteraksi secara langsung bersama guru-guru dan siswa yang ada di sana.
“Kurikulum di sana terlihat sangat inovatif, sederhana dan mudah di terapkan dikelas. Siswa bisa menikmati pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Kurikulum seperti di korea ini harus bisa kita terapkan di Indonesia,” ujar Rika saat berdiskusi dengan tenaga pendidik di sana.
“Banyak manfaat dan inspirasi yang saya peroleh dari kegaiatan ini, semoga kedepan di Indonesia terlebih smadiga biasa turut memberikan kntribusi untuk kemajuan pendidikan. Saya sangat senang dengan adanya program ini, semoga tetap terus terjalin kolaborasi ini sehingga antar penggerak pendidikan yang mengikuti kegiatan ini bisa me-recharge semangat dan inovasi untuk memperbaiki pendidikan di sekolah masing-masing,” tutupnya.
(https://muhammadiyah.or.id/wakili-indonesia-siswa-sma-muhammadiyah-ini-ikuti-konferensi-internasional-di-korea-selatan/)
Artikel Lainnya :
- Siap-siap! Selasa 8 November 2022 Akan Terjadi Gerhana Bulan
- Jadikan Masjid sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat
- Haedar Nashir : Negara Harus Komitmen Melindungi dan Mewujudkan Kedaulatan Pertanian dan Pangan
- Masjid Husnul Khotimah Diresmikan, Diharapkan Menjadi Pusat Syiar Islam Berkemajuan
- Muhammadiyah Membangun Pusat Keunggulan di Daerah-daerah