
Ruang Kuliah UMS Rappang Jadi Panggung Gagasan dan Aksi
Sidrap, Katasulsel.com — Ruang akademik kembali berdenyut di Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) pada Senin, 3 Maret 2025. Kali ini, atmosfer ilmiah dikobarkan melalui Kuliah Umum Semester Genap 2024/2025 bertajuk “Mengoptimalkan Peran Civitas Academica dalam Pemberdayaan Masyarakat”. Dengan skema blended learning yang menggabungkan tatap muka di Auditorium H. Zaini Razak dan partisipasi daring, perkuliahan ini menjadi panggung intelektual bagi akademisi dan mahasiswa untuk meramu gagasan demi perbaikan sosial.
Sebagai keynote speaker, Assoc. Prof. Dr. Ahmad Mustanir, S.I.P., M.Si, seorang pakar pemberdayaan masyarakat sekaligus Kepala LP3M UMS Rappang, mengajak audiens untuk tidak sekadar menjadi penonton di arena perubahan. “Pemberdayaan bukan sekadar teori yang dipajang di jurnal akademik, melainkan komitmen nyata untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan permasalahan mereka sendiri,” tegasnya.
Menggunakan pendekatan capacity building, partisipasi aktif, hingga kontrol atas sumber daya, Dr. Ahmad Mustanir menegaskan bahwa kampus bukan sekadar menara gading yang jauh dari realitas sosial. Justru, civitas academica memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk turun tangan dalam mendampingi masyarakat agar lebih mandiri dan berdaya. Tidak sekadar menjadi forum intelektual, kuliah umum ini juga membuka ruang diskusi interaktif yang membedah tantangan dan peluang dalam pemberdayaan masyarakat. Di tengah derasnya arus informasi, akademisi harus mampu menjembatani pengetahuan dengan kebutuhan nyata masyarakat.
Program pelatihan, pendidikan berkelanjutan, hingga kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi jalan tengah antara akademisi dan realitas sosial. Bagi UMS Rappang, kuliah umum ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi sebuah momentum untuk memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan. Dengan pendekatan yang lebih holistik, diharapkan kontribusi kampus tidak hanya berakhir di dalam ruang kelas, tetapi menjelma menjadi solusi nyata di tengah masyarakat. Karena sejatinya, ilmu yang tidak diamalkan hanya akan menjadi aksara tanpa makna.
(https://katasulsel.com/2025/03/03/ruang-kuliah-ums-rappang-jadi-panggung-gagasan-dan-aksi/?fbclid=IwY2xjawIzOclleHRuA2FlbQIxMQABHcPHEu0w8OPQ5N5ss_HloDY-KZnn3tzwr_xvotevefOFSmYj-AeuxTmYQA_aem_faPo3XGdz-H-SKPi-biYQw)
Artikel Lainnya :
- Jadikan Ramadan Istimewa dengan Membaca dan Memahami Al-Qur’an
- Dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UMS Rappang
- Mahasiswa Magang Prodi Agribisnis UMS Rappang Ikuti Uji Lab Kualitas Gabah di Bulog Sidrap
- Mahasiswa UMS Sidrap, Ikuti Lomba Debat Ilmiah di gelar Mahdika UMSI
- Kulit Pisang Jadi Emas: Transformasi Zero Waste melalui Kewirausahaan Digital di Sidenreng Rappang