Pesan Muhammadiyah ke Capres-Cawapres: Pemilu Bukan Sekadar Kontes Merebut Hati Rakyat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – Rangkaian Dialog dan Uji Publik Muhammadiyah bagi tiga pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024 dipungkasi dengan dialog bagi Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat (23/11).
Datang sendirian tanpa didampingi oleh Cawapres Gibran Rakabuming yang berhalangan hadir, Capres Prabowo Subianto diuji oleh lima panelis, yakni Prof. Syafiq A Mughni (Bidang Keagamaan dan Hubungan Luar Negeri), Dr. dr. Sukadiono (Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial), Prof. Nurul Barizah (Bidang Perempuan, Hukum, dan HAM), Prof. Dr. Nazaruddin Malik (Bidang Ekonomi dan Investasi), dan Dr. Suko Widodo (Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Politik).
Dalam pidato sambutan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan kepada seluruh pasangan Capres-Cawapres untuk benar-benar seksama dalam membuat rancang bangun kepemimpinan Indonesia ke depan.
Selain bertanggung jawab pada 271 juta jiwa rakyat yang memberi mandat, siapapun yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden nantinya memikul tanggung jawab moral yang begitu berat untuk mengelola seluruh potensi SDM dan SDA agar cita-cita nasional Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dapat terwujud.
“Karena itu Muhammadiyah berpandangan kontestasi pemilu bukan sekadar wahana untuk berkontestasi merebut hati rakyat dan nanti menduduki jabatan pemerintahan, tapi pada saat yang sama bagaimana jabatan pada pemerintahan ini lebih-lebih pada presiden dan wakil presiden membawa mandat yang seutama-utamanya,” kata Haedar.
Selanjutnya, Haedar Nashir juga berpesan agar siapapun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nanti untuk serius menjaga konstitusi dan mengutamakan pengejawantahan misi-visi cita-cita nasional dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 beserta Pancasila di atas perspektif visi-misinya sendiri.
“Kami berharap bahwa para capres-cawapres selain menjalankan visi, misi, cita-cita konstitusi juga dalam memimpin Indonesia ke depan benar-benar menjadi negarawan sejati, bukan hanya sebagai kepala pemerintahan tapi juga sebagai kepala negara yang berdiri tegak, tegas dan tegak lurus di atas kepentingan diri, kroni, dinasti dan kepentingan sempit lainnya yang mengutamakan sebesar-besarnya kepentingan rakyat, bangsa Republik Indonesia untuk dibawa menjadi negara yang berkemajuan dalam berbagai aspek secara nyata,” pesannya.
Pada usaha tersebut, Muhammadiyah sebagai organisasi yang ikut membidani lahirnya Republik Indonesia kata Haedar siap mengawal dan membantu pemerintah. Muhammadiyah juga meminta kepada seluruh pasangan Capres-Cawapres beserta para pendukungnya untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang penuh etika, luberjurdil, bermartabat, dan tidak memecahbelah persatuan.
“Kami juga berharap bagaimana pemimpin bangsa ini ke depan dapat membawa Indonesia maju yang modern, negara besar yang berdiri sejajar, bermartabat, dan berdaulat dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju dan tidak menjadi negara yang sekadar menjadi objek investasi dan politik-politik kepentingan luar negeri yang boleh jadi tidak sesuai dengan semangat, jiwa, dan dasar-dasar konstitusi,” pungkasnya. (afn)
(https://muhammadiyah.or.id/pesan-muhammadiyah-ke-capres-cawapres-pemilu-bukan-sekadar-kontes-merebut-hati-rakyat/)
Artikel Lainnya :
- Dialog Terbuka Capres-Cawapres untuk Literasi dan Edukasi Publik
- Abdul Mu’ti Tegaskan Posisi Muhammadiyah Netral dalam Pemilu 2024
- Muhammadiyah Tawarkan Paradigma Teoantroposentris untuk Hadapi Masalah Kerusakan Alam dan Kemanusiaa
- Vibrasi Semarak Milad ke-111 Muhammadiyah akan Sampai di Pakistan
- Muhammadiyah Gandeng 13 Negara untuk Terlibat dalam Global Forum for Climate Movement