Pelatihan Kontributor Media Persyarikatan, Jangan Biarkan Muhammadiyah Tertinggal!
KHITTAH.CO, Makassar- Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan menggelar Pelatihan Kontributor Media Persyarikatan untuk Khittah.co dan tvMu.
Pelatihan ini dihelat pada Jumat–Ahad, 20–22 Januari 2023 di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univesitas Muhammadiyah Sidenreng (UMS) Rappang.
Saat memberikan sambutan dalam pembukaan pelatihan ini, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidrap, Madaling berharap, pelatihan ini dapat menambah semarak syiar gerakan Persyarikatan.
Terlebih, Muhammadiyah bukan gerakan statis yang hanya diam tanpa aksi di negeri ini. Republik ini menyaksikan besarnya kontribusi Persyarikatan bagi bangsa.
“Goresan pena Anda, sebagai peserta, sebagai jurnalis Muhammadiyah inilah yang akan mensyiarkan betapa besar harkat dan nilai Muhammadiyah bagi masyarakat, yang mungkin hari ini, mungkin masih ada emas-emas yang tenggelam karena belum ada pena yang menggoreskannya di atas kertas,” kata Madaling.
Karena itu, dengan pelatihan ini, dirinya optimis bahwa syiar dan gerakan Persyarikatan akan semakin masif dan membumi, terkhusus di Sulawesi Selatan. Terlebih, jelang pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke 40 Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang akan dihelat pada Maret nanti di Enrekang.
“Ini semakin menambah spirit kita semua sebagai kader Persyarikatan. Saatnyalah bagi kita semua untuk bergandeng tangan, ber-fastabiqul khairat dalam rangka menyukseskan perhelatan akbar Muhammadiyah Sulawesi Selatan ini,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sulsel, Hadi Saputra mengatakan, pihaknya menyadari betul bahwa terdapat banyak sekali jejak gerakan Persyarikatan yang harus disyiarkan. Terlebih, hasil Muktamar ke 48 dan syiar Musywil ke 40 Muhammadiyah Sulsel yang segera akan dihelat.
Namun sayangnya, kata dia, berdasarkan hasil kajian sebuah sistem monitoring analisis jagat maya, Drone Emprit, aktivitas media digital terkait Persyarikatan sangat minim.
“Untuk kata kunci sederhana saja, Muhammadiyah, yang cari di google, ternyata kita masih kalah dari gerakan di sebelah. Kita juga cek website resmi Persyarikatan, juga bagai punduk merindukan bulan,” ungkap dia.
Hal ini disayangkan, karena Muhammadiyah mengklaim diri sebagai gerakan modernis berkemajuan. Namun, aktivitas di dunia maya, Muhammadiyah dikalah rating.
Sebenarnya, kata Hadi, pihaknya telah menempuh sejumlah langkah untuk mengatasi hal itu. MPI telah menggelar pelatihan jurnalistik yang dilakukan di Parepare pada 2016 lalu. Waktu itu, peserta pelatihan mencapai 80 orang.
“Kami juga pernah menghelat pelatihan di UIN, peserta 70 orang. Namun, hasilnya bagi buih yang beterbangan, menguap entah ke mana. Asumsinya waktu itu, peserta hanya datang melatih telinga. Mereka pulang ke daerah masing-masing dengan kekaguman pada pemateri, pulang tidak berbuat apa-apa,” kata dia.
Ia mengatakan saat ini, karena menyadari efektivitas dan banyaknya modalitas belajar yang memang wajib dilatih, maka peserta kini dibatasi.
“Jadi, kami membuat dua zona, yaitu 12 daerah di zona 1 yang dihelat hari ini, dan zona 2 di Unismuh yang akan dihelat pada 3–5 Februari 2023,” kata Ketua MPI ini.
Forum ini dihelat, tegas Hadi, untuk mengonsolidasikan potensi dan kekuatan para mujahid cyber Muhammadiyah.
Terlebih untuk menindaklanjuti satu semangat besar yang dihasilkan dari Muktamar ke 48, yaitu Risalah Islam Berkemajuan.
Terlebih, Persyarikatan sebenarnya telah memiliki media resmi yang siap untuk mensyiarkan gerak dakwah Muhammadiyah, yaitu Khittah.co dan tvMu. Hanya saja, kedua media ini hanya memberitakan gerakan Muhammadiyah di Makassar.
“Kami ingin ada konten-konten, syiar gerakan dari daerah. Baru-baru ini, Kami sudah berkeliling ke sejumlah daerah untuk memotret gerakan Muhammadiyah daerah. Kami akan menyiarkan itu dalam rangka menyambut Musywil, tapi sulit untuk selalu seperti itu,” kata dia.
“Karena itulah, kami berharap ada kontributor di daerah, peran peserta pelatihan ini sekembalinya di PDM dan amal usaha masing-masing,” kata Hadi.
Salah satu peserta dari Palopo, Syahrul Ramadhana mengapresiasi pelatihan ini. Terlebih, karena metode yang diterapkan tidak sekadar mendengarkan ceramah, melainkan dengan diskusi interaktif dan implementasi materi.
“Sudah dua materi yang kami dapatkan. Saya suka model pelatihan yang langsung ada implementasi seperti ini. Saya pikir ini lebih efektif karena kita langsung melakukan simulasi, seperti rapat redaksi, mengusulkan peliputan, tidak mendengar materi saja,” kata dia.
Hal ini ia sampaikan saat diwawancarai, pada Sabtu, 21 Januari 2023 di Wisma Giga Rappang, tempat penginapan peserta pelatihan.
Syahrul mengaku bersyukur karena Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sulsel menghelat pelatihan ini bagi angkatan muda Muhammadiyah.
“Saya merasa khawatir atas fakta bahwa kita (Muhammadiyah) tertinggal dalam hal syiar digital. Semoga dengan adanya pelatihan ini bersama-sama kita bisa membangkitkan citra muhammadiyah pada platform digital ,” harap dia.
Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM AR Fakhruddin IAIN Palopo ini mengaku siap untuk mensyiarkan secara masif gerakan Persyarikatan.
“Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, mengkhawatirkan jika Muhammadiyah tidak mampu bersaing di platform medsos. Oleh karena itu, kita harus memasifkan ini, mulai dari Pimpinan Pusat sampai akar rumput,” tutup Syahrul.
(https://www.khittah.co/pelatihan-kontributor-media-persyarikatan-jangan-biarkan-muhammadiyah-tertinggal/33913/)
Artikel Lainnya :
- Rektor UMS Rappang: Pelatihan Kontributor Media Persyarikatan Tunjang Visi Digital Kampus
- Haedar Sampaikan Pentingnya Mahasiswa Memahami Realitas Kehidupan Masyarakat
- Amalan-amalan Masyru’ yang dapat Dilakukan di Bulan Rajab
- Fenomena Radikalisme Kerap Terjadi ke Paham Nasionalisme yang Berlebihan
- Dubes Tunisia: Visi Modern Muhammadiyah dan Tunisia Penting untuk Memajukan Dunia Islam