Status PDDIKTI rektoratumsrappang@gmail.com 085299570468 Kode PT : 091058
Muhammadiyah Mantapkan Dakwah Kesehatan Lewat Sistem dan Inovasi By Widia Awalia  18 Jul 2025, 14:28:55 WIB

Muhammadiyah Mantapkan Dakwah Kesehatan Lewat Sistem dan Inovasi

MUHAMMADIYAH.OR.ID, KULONPROGO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah di Hotel Morazen, Kulonprogo, pada Jumat (18/7). Dalam agenda tersebut, turut diluncurkan dua inisiatif strategis Muhammadiyah di bidang kesehatan, yakni PT Mentari Medika Indonesia dan Sehatmu. Launching ini dilakukan langsung oleh Haedar Nashir bersama Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, Agus Taufiqurrahman, dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah, Agus Samsudin.

Haedar menegaskan, Rakernas MPKU kali ini diharapkan mampu melahirkan langkah-langkah kerja yang lebih progresif dan inklusif dalam pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat. Semua itu, lanjutnya, harus berpijak pada semangat Islam Berkemajuan yang menjadi karakter gerakan Muhammadiyah. “Kita bukan akan tetapi sudah, sudah satu abad lebih menjalankan misi dakwah ini,” ungkap Haedar. Ia mengungkapkan, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam berbasis sistem yang kini masuk dalam empat besar organisasi keagamaan dunia dengan aset terbesar. Namun kekuatan tersebut tidak boleh menghentikan langkah dakwah sosial Muhammadiyah, khususnya dalam mewujudkan nilai-nilai Al-Ma’un dalam kehidupan nyata.

Haedar juga menyoroti pentingnya konsistensi kader dan warga Muhammadiyah dalam menjalankan sistem organisasi, yang berbeda dari organisasi lain yang cenderung berbasis tokoh atau perorangan. “Perbaikan terhadap urusan dunia tidak boleh dilepaskan dari agenda Muhammadiyah. Kita bukan organisasi sufistik—meskipun beberapa tokohnya mengamalkan nilai-nilai tasawuf dalam hidupnya,” terangnya. Mencontohkan sosok Jenderal Sudirman dan KH. Ahmad Dahlan, Haedar menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara dakwah dan kesehatan pribadi. Pengorbanan total seperti para tokoh pendahulu perlu dimaknai ulang, agar kader Muhammadiyah juga memperhatikan kesehatan sebagai bagian dari ibadah.

Rakernas MPKU ini, lanjut Haedar, menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, sekaligus membekali warga dengan wawasan ilmu pengetahuan dan semangat pembaruan yang terus menyala. Dalam sambutannya, Haedar juga menyinggung perkembangan Artificial Intelligence (AI). Menurutnya, AI harus dipahami sebagai alat bantu, bukan sebagai pusat kendali kehidupan manusia. “Manusia yang harus punya kendali terhadap AI, bukan sebaliknya. Tapi untuk itu diperlukan wawasan dan kerangka berpikir yang luas,” jelasnya. Ia berharap Rakernas ini melahirkan langkah-langkah strategis yang tidak hanya memperkuat layanan Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA), tetapi juga memperluas jangkauan program kesehatan Muhammadiyah di luar rumah sakit dan klinik, sebagai bentuk nyata dakwah kesehatan yang sistemik dan berkemajuan.

Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID