Status PDDIKTI rektoratumsrappang@gmail.com 085299570468 Kode PT : 091058
Haedar Nashir: Serangan Fajar Kultur Buruk di Negeri Tercinta By Syarif Jasman Khalik  13 Feb 2024, 09:43:48 WIB

Haedar Nashir: Serangan Fajar Kultur Buruk di Negeri Tercinta

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memasuki masa tenang, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir ingatkan semua pihak untuk mengerem kampanye dan lain sebagainya.

Haedaar berharap Pemilu 2024 ini berjalan dengan bersih sekaligus melahirkan pemimpin Indonesia yang autentik, serta berhasil membawa Indonesia ke puncak kejayaan.

Pada masa tenang ini, imbuh Haedar, sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka seluruh kontestan supaya jangan melakukan aktivitas kampanye baik di media cetak, elektronik, termasuk jaringan media sosial, iklan, reklame dan lain sebagainya.

“Seluruh pihak harus taat peraturan, setiap pelanggaran ada tindakan hukumnya. Namun kegiatan politik tidak jarang memiliki kecerdikan menyiasati aturan,” tutur Haedar pada Ahad (11/2).

Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga menentang praktik ‘Serangan Fajar’. Menurutnya, itu adalah budaya buruk di Indonesia. Menyikapi itu dibutuhkan jiwa, etika, dan tindakan luhur.

“Serangan Fajar telah menjadi kultur buruk di negeri tercinta ini. Di sinilah pentingnya jiwa, etika, dan tindakan luhur para kontestan, serta seluruh pihak pendukungnya agar Pemilu dilakukan secara bersih,” imbuh Haedar.

Haedar memandang, kontestasi di ajang Pemilu merupakan ujian bagi martabat dan marwah bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh pihak patut intropeksi diri dan ikhtiar sungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi bangsa dan negara.

Setelah melalui lima kali Pemilu, seharusnya bangsa ini semakin dewasa dan arif dalam melaksanakan hajatan lima tahunan ini. Belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu mutlak diperlukan oleh bangsa Indonesia jika ingin maju.