Status PDDIKTI rektoratumsrappang@gmail.com 085299570468 Kode PT : 091058
Akademi Dai Digital Muhammadiyah Resmi Dibuka, Literasi Teologis Jadi Modal Utama Dakwah Era Digital By Widia Awalia  24 Jun 2025, 13:03:22 WIB

Akademi Dai Digital Muhammadiyah Resmi Dibuka, Literasi Teologis Jadi Modal Utama Dakwah Era Digital

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim membuka Akademi Dai Digital Muhammadiyah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu (21/6). Dalam amanahnya, Kiai Saad mengingatkan lagi semangat ayat ideologis Muhammadiyah yaitu Surat Ali Imran ayat 104. Dari ayat tersebut ditemukan perintah bagi setiap muslim untuk berdakwah.

 

Kiai Saad menyebutkan bahwa, dapat disebut sebagai muslim yang sukses itu tidak cukup hanya sampai menjadi dai. Tapi harus sampai menjadi amir yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Menyinggung tentang tema pelatihan ini “Dakwah Transformatif di Era Digital”, Kiai Saad berharap jika ke depan era akan berubah lagi, maka sifat transformatif harus tetap melekat pada aktivitas dakwah Muhammadiyah. “Andaikata era itu berubah lagi, maka sifat transformatif itu harus tetap menempel pada dakwah. Sekarang kita hidup di masa digital, maka hari ini tepat diadakan akademi digital,” katanya.


Derasnya arus informasi yang kian cepat didukung oleh sains dan teknologi diharapkan mampu direspon dengan baik oleh para dai Muhammadiyah. Cara merespon itu diantaranya tentu dengan memperkuat literasi. Literasi menjadi tumpuan utama dai Muhammadiyah, sebab kompatibel dengan situasi era atau zaman, literasi juga memiliki landasan teologis yakni sebagai ayat pertama yang turun dalam Al Qur’an.

Dalam menghadapi era digital, para dai Muhammadiyah harus memiliki landasan teologis yang kuat, wawasan keilmuan yang luas, dan keterampilan teknologi yang mumpuni. Bukan untuk menjadi pengikut tren, tetapi untuk mengarahkan arus zaman kepada nilai-nilai Islam yang mencerahkan. “Kalau dakwah kita hanya mengejar popularitas atau follower, maka kita kehilangan arah. Tapi jika dakwah kita dibangun atas dasar tauhid dan ilmu, maka itu akan menjadi kekuatan perubahan yang sejati,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muhammad Arifin menyampaikan pentingnya dakwah kreatif untuk menyasar berbagai komunitas, termasuk komunitas atau kelompok masyarakat virtual. LDK sebagai gerakan sayap dakwah Muhammadiyah diharapkan tak hanya hadir di ruang-ruang nyata, tapi juga di jagat maya. Maka, dai perlu memiliki bekal atau kemampuan untuk memproduksi konten yang distributif di dunia maya.

Pada kesempatan ini, Muhammad Arifin juga melaporkan bahwa LDK PP Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu telah melakukan panen raya di kelompok Suku Baduy – sebagai bagian dari program pendampingan keberdayaan. Sebagai informasi, kegiatan Akademi Dai Digital Muhammadiyah diikuti peserta sebanyak 100 orang yang berasal dari berbagai LDK seperti dari Regional DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Lampung.

 

Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID