
Akademi Dai Digital Muhammadiyah Resmi Dibuka, Literasi Teologis Jadi Modal Utama Dakwah Era Digital
MUHAMMADIYAH.OR.ID,
JAKARTA – Ketua
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim membuka Akademi Dai Digital
Muhammadiyah Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PP Muhammadiyah di Universitas
Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Sabtu (21/6). Dalam amanahnya, Kiai Saad
mengingatkan lagi semangat ayat ideologis Muhammadiyah yaitu Surat Ali Imran
ayat 104. Dari ayat tersebut ditemukan perintah bagi setiap muslim untuk
berdakwah.
Kiai Saad menyebutkan bahwa, dapat disebut sebagai muslim yang sukses itu tidak cukup hanya sampai menjadi dai. Tapi harus sampai menjadi amir yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Menyinggung tentang tema pelatihan ini “Dakwah Transformatif di Era Digital”, Kiai Saad berharap jika ke depan era akan berubah lagi, maka sifat transformatif harus tetap melekat pada aktivitas dakwah Muhammadiyah. “Andaikata era itu berubah lagi, maka sifat transformatif itu harus tetap menempel pada dakwah. Sekarang kita hidup di masa digital, maka hari ini tepat diadakan akademi digital,” katanya.
Derasnya arus informasi yang kian cepat didukung oleh sains dan
teknologi diharapkan mampu direspon dengan baik oleh para dai Muhammadiyah.
Cara merespon itu diantaranya tentu dengan memperkuat literasi. Literasi
menjadi tumpuan utama dai Muhammadiyah, sebab kompatibel dengan situasi era
atau zaman, literasi juga memiliki landasan teologis yakni sebagai ayat pertama
yang turun dalam Al Qur’an.
Dalam menghadapi era digital, para dai Muhammadiyah harus
memiliki landasan teologis yang kuat, wawasan keilmuan yang luas, dan
keterampilan teknologi yang mumpuni. Bukan untuk menjadi pengikut tren, tetapi
untuk mengarahkan arus zaman kepada nilai-nilai Islam yang mencerahkan. “Kalau
dakwah kita hanya mengejar popularitas atau follower, maka kita kehilangan
arah. Tapi jika dakwah kita dibangun atas dasar tauhid dan ilmu, maka itu akan
menjadi kekuatan perubahan yang sejati,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muhammad Arifin
menyampaikan pentingnya dakwah kreatif untuk menyasar berbagai komunitas,
termasuk komunitas atau kelompok masyarakat virtual. LDK sebagai gerakan sayap
dakwah Muhammadiyah diharapkan tak hanya hadir di ruang-ruang nyata, tapi juga
di jagat maya. Maka, dai perlu memiliki bekal atau kemampuan untuk memproduksi
konten yang distributif di dunia maya.
Pada kesempatan ini, Muhammad Arifin juga melaporkan bahwa LDK
PP Muhammadiyah beberapa waktu yang lalu telah melakukan panen raya di kelompok
Suku Baduy – sebagai bagian dari program pendampingan keberdayaan. Sebagai
informasi, kegiatan Akademi Dai Digital Muhammadiyah diikuti peserta sebanyak
100 orang yang berasal dari berbagai LDK seperti dari Regional DKI Jakarta,
Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, dan Lampung.
Sumber : MUHAMMADIYAH.OR.ID
Artikel Lainnya :
- PP Muhammadiyah Terima Kunjungan STAI Sadra Bahas Potensi Kerjasama
- Bambang Setiaji Ungkap Tiga Manifestasi Program Kampus Berdampak di PTMA
- Bangsa yang Maju Butuh Kepemimpinan yang Kuat dan Sistem yang Berkesinambungan
- Rektor UMS Rappang Hadiri PKS dan Bimtek Beasiswa Pendidikan Indonesia di Bali
- Wih Keren! Anak Ilmu Pemerintahan UMS Rappang Sabet Juara Kallolo Dewasa Tanah Ogi di Sengkang-Wajo