PP Muhammadiyah Dukung PCIM Malaysia Legal Berbadan Hukum Kerajaan Malaysia
MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALAYSIA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mendukung Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah-’Aisyiyah (PCIMA) Malaysia berbadan hukum Kerajaan Malaysia.
Dukungan itu disampaikan Mu’ti pada Rabu (3/7) dalam agenda Silaturahmi dengan PCIM dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia di Kepong, Kuala Lumpur, Malaysia.
Agenda yang dihadiri lebih dari 200 warga Muhammadiyah yang berdiaspora di Malaysia itu, Abdul Mu’ti menyampaikan dukungan dari PP Muhammadiyah supaya PCIM Malaysia bisa berbadan hukum kerajaan Malaysia.
“Kami PPM sangat mendukung usaha PCIM-PCIA Malaysia berbadan hukum, terdaftar secara sah di kerajaan Malaysia ini,” kata Abdul Mu’ti.
Meski usaha tersebut tidaklah mudah, tapi Abdul Mu’ti optimis dengan akan dilegalkannya PCIM Malaysia di sana. Dia optimis akan hal itu, sebab optimistis ini adalah pembeda antara orang kafir dengan beriman.
“Tentunya tidak mudah, namun saya yakin, dengan optimisme dan keyakinan yang kuat PCIM-PCIA Malaysia nantinya akan terdaftar secara legal,” imbuhnya.
Mengutip ayat 5 dan 6 Surat Al Insyirah, Abdul Mu’ti optimis bahwa bersama kesulitan yang dihadapi pasti akan ada banyak kemudahan, bahkan dijanjikan kemudahan atau jalan keluar itu lebih dari satu.
“Tinggal kita ini berani atau tidak mencari jalan keluar itu. Dan kita tidak boleh berputus asa dalam menghadapi masalah. Karena, perbedaan antara orang beriman dan orang kafir itu adalah optimisme dalam menghadapi masalah,” katanya.
Optimisme yang dibangun ini bukan tanpa dasar, sebab menurutnya antara Islam Berkemajuan yang dipahami oleh Muhammadiyah memiliki kesamaan dengan Malaysia Madani yang relevan untuk membawa kemajuan.
“Malaysia Madani ini banyak kesamaanya dengan Muhammadiyah berkemajuan. Jadi saya yakin PCIM-PCIA Malaysia ini bisa hadir memberi warna islam di Malaysia ini,” tuturnya.
Selain itu, antara Muhammadiyah dengan Malaysia juga memiliki kedekatan dari sisi yang lain, khususnya pada kepemimpinan Dato Sri Anwar Ibrahim yang gemar membaca Buku Karya Buya Hamka yang juga tokoh Muhammadiyah.
“Banyak tokoh tokoh di Malaysia ini termasuk Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim sendiri, buku-buku bacaannya itu karya Buya Hamka dan Tafsir Al Azhar,” tutupnya.
Artikel Lainnya :
- Alasan Muhammadiyah Menerima Kalender Hijriah Global Tunggal Kriteria Turki 2016
- Haedar Nashir Melepas Jenazah Almarhumah Nahar Miladi
- Mendag Harap Kader Muda Muhammadiyah Kembangkan Ekonomi Kerakyatan
- Warga Muhammadiyah Diperintahkan Berbuat Baik ke Tetangga
- Pancasila Lahir Melalui Jalan Moderat